Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Mudah Membuat Content Pillar Untuk Pemula

content pillar adalah


Setelah mengetahui tentang niche blog, saatnya belajar tentang content pillar. Mungkin beberapa dari kamu sudah tidak asing dengan istilah ini, di media sosial maupun blog butuh konten pilar salah satu kegunaannya agar lebih banyak variasi konten berdasarkan niche yang sudah dipilih.

Content pillar adalah konten utama yang membahas suatu topik luas secara menyeluruh. Ibaratnya seperti "tiang penyangga" untuk konten turunan (cluster content) yang mengulas aspek spesifik dari topik tersebut.

Manfaat konten pillar

Memiliki topik utama untuk media sosial maupun blog, belum tentu langsung bisa merencanakan konten untuk beberapa minggu ke depan, maka dari itu dibutuhkan konten turunan dari topik utama yang sudah dipilih.

Berikut manfaat yang didapat saat membuat konten pilar:

  • Variasi konten agar pembaca semakin mendalami dan paham dengan topik utama blog.
  • Efisiensi waktu untuk membuat konten, jadi nggak perlu scroll media sosial untuk mendapatkan inspirasi, cukup buat dan pahami konten pilar dari niche blog yang sudah ditentukan.
  • SEO yang lebih teroptimasi. Media sosial maupun blog juga butuh SEO agar konten mudah dicari oleh pembaca, dengan konten pillar akan terbentuk konten yang ramah SEO seperti kata kunci yang masih relevan dengan niche.
  • Meningkatkan kredibilitas dengan menyajikan beragam konten, semakin dalam topik yang dibahas, semakin baik kredibilitas blog yang dibangun.
  • Konsistensi terhadap tujuan blog. Ketika membuat blog tentu memiliki tujuan, memiliki konten pilar berarti meningkatkan konsistensi untuk mengulas topik tertentu sehingga tujuan yang telah ditetapkan akan tercapai.
  • Masih ingat dong EAT (Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness) dalam kaidah SEO, semakin berkualitas dan kredibilitas penulis memproduksi konten, semakin tinggi nilai blog di mata mesin pencari, dan dengan adanya content pillar membantu penulis agar tidak buntu untuk mencari ide konten.
cara menentukan content pillar


Cara menentukan konten pillar

Banyak cara untuk membuat content pillar, kamu bisa menggunakan cara seperti contoh berikut:

Content pillar berdasarkan penjelasan dari Nakama creative lab

Bikin content pillar bisa dengan lima style

  1. Berdasar subtopik: Misalnya topik utama adalah tentang ikan. Maka mengulasnya berdasarkan sub topik tentang ikan, yaitu ikan hias, ikan laut dan lainnya.
  2. Berdasarkan jenis konten : Konten yang memiliki tujuan edukasi, promosi, inspirasi dan interaksi
  3. Berdasarkan funnel : Membuat konten berdasarkan tujuan untuk awareness, consideration, interest, search, conversion dan loyalty
  4. Berdasarkan tipe konten: Konten berbentuk interview, story telling dan masih banyak lagi.
  5. Kombinasi antara empat pilar sebelumnya, seperti menggabungkan jenis konten dan tipe konten. Misalnya membuat konten edukasi tentang cara ternak ikan cupang yang menguntungkan.
Amber figlow seorang pemilik agency media digital memberikan ilmunya tentang konten pilar yang disesuaikan dengan behaviour audience, berikut caranya yang sudah aku simpulkan:
  1. Cek analytic untuk melihat konten mana yang performanya bagus.
  2. Buat daftar trends sesuai dengan winning content yang kamu miliki.
  3. Bikin minimal lima puluh daftar ide kreasi konten yang masih berkaitan dengan nomer 1 dan 2.
  4. Kemudian kategorikan ide konten yang sudah dibuat dalam beberapa kategori untuk menjadi beberapa pilar.
  5. Kategori ini berdasarkan kebutuhanmu, misal berdasarkan ide konten ternyata kategori yang terkumpul adalah edukasi, hiburan, riding the wave, promosi atau lainnya.
Setelah menentukan ide bikin konten sesuai dengan brief, dan jangan lupa untuk menganalisa kembali, mana konten yang performanya baik atau performanya masih perlu diperbaiki.

Cara Amber figlow ini cocok untuk pemilik usaha atau perorangan yang sudah memiliki data, lakukan analisa blog atau akunmu, setelah itu terapkan langkah-langkah yang sudah dijelaskan, dan llakukan kreasi konten berdasarkan hasil analisa.

kesalahan membuat konten pilar


Kesalahan yang sering dilakukan saat mengidentifikasi konten pilar!

Memang ya mengelola blog itu perlu usaha yang nggak mudah, banyak persiapan yang harus dilakukan. Percaya deh cara ini akan memudahkan kamu untuk mengembangkan blog atau media sosial.

Jujur saja, karena aku membangun blog langsung tancap gas, di kemudian hari aku merasa kesulitan untuk menganalisa konten dan pembaca karena data yang aku terima sangat beragam, jadinya butuh waktu dan perjuangan ekstra ketika menentukan niche di “tengah jalan”, tapi sekarang perlahan-lahan sudah membentuk persona yang sudah aku tentukan. Semangat terus untuk kamu yang ingin serius di dunia blog.

Agar kontenmu dapat optimal, hindari hal berikut:

  • Topik terlalu luas: Hasil dari konten pillar masih terlalu luas. Misalnya ingin membuat konten untuk produk berjerawat, buatlah yang lebih spesifik, seperti rekomendasi serum untuk wajah berjerawat bagi pemilik tipe wajah sensitif, dan sebagainya.
  • Mengabaikan SEO, seperti tidak melakukan riset kata kunci.
  • Tidak update dengan trends yang sedang terjadi. Tidak masalah jika brand mu punya ciri khas, tapi sesekali ikutilah trends yang sesuai dengan persona agar semakin dekat dengan audience.
Kesalahan ini umum dilakukan, aku juga kadang kesulitan menggabungkan trend namun masih ada kaidah SEO. jadi yang aku lakukan perlu riset lebih personal ke pembaca dan tujuan konten. Misalnya sedang trend makeup after shower, setelah riset ternyata ini trending hanya sedang momennya bukan konten yang bertahan lama. Maka aku memilih untuk bertujuan konten yang langsung menjual produk.

Praktik konten pillar biar kamu makin jago.

Sudah paham dengan cara menentukan content pillar, yuk saatnya praktek membuat konten pillar!

Jika kamu masih awal dan belum punya konten sama sekali, kamu bisa membuat konten pillar berdasarkan materi dari Nakama creative lab. Namun jika sudah memiliki konten sebelumnya, bisa praktik dari Amber.

Selanjutnya, setelah konten diterbitkan, analisa data untuk mengetahui mana konten yang performanya bagus.

Bikin kreasi konten berdasarkan winning content, lakukan uji juga seperti sebelumnya dan analisa juga, apa indikator keberhasilan konten, apa faktor konten performa bagus dan sebagainya.

Konten organik maupun konten berbayar perlakuannya hampir sama, namun biasanya untuk yang berbayar disisipkan dengan call to action yang diberikan oleh klien, cek juga kesesuaian konten dengan konsep dan target pembaca.

Setelah menentukan konten pillar, selanjutnya apa?

Konten pilar ini membantumu untuk memperkaya konten namun masih berada pada topik utama.

Membuat konten juga nggak asal saja, tapi sebelumnya harus menentukan tujuan yang ingin dicapai, misalnya target dua puluh ribu views dalam sebulan, jumlah subscribe dan lainnya.

Namun perlu juga loh bikin konten yang mengikuti trend yang disesuaikan dengan niche blog kamu dan memanfaatkan moment, seperti bulan Februari identik dengan Valentine, jika memungkinkan konten berkaitan dengan momen tersebut.

Agar tidak bingung untuk distribusi konten, mungkin saja pemilik blog juga mengelola media sosial lain, perlu membuat konten calendar, bisa memanfaatkan scheduling di meta atau tools lainnya.

Research kata kunci, analisa audience dan kreasi konten karena penulis tidak menulis untuk mesin pencari, melainkan menulis untuk pembacanya.

Kesimpulan

Banyak cara untuk menentukan konten pilar untuk media sosial maupun blog, jika sudah menentukan selanjutnya lakukan uji coba sehingga dapat mencapai tujuan berdasarkan KPI yang telah ditetapkan.

Posting Komentar untuk "Cara Mudah Membuat Content Pillar Untuk Pemula"