2024 dalam Kata
Oiya, postingan ini nggak ada postingan sponsor, karena memang mau curhat aja, tapi nggak blak-blakan sih, lebih terbuka di jurnaling yang tidak untuk dikonsumsi untuk publik. Nikmati aja tulisan ini. Jika tidak sesuai dengan pemahaman atau pemikiran pembaca, ya namanya setiap orang punya jalan hidup masing-masing, beda sudut pandang. Nikmati aja bacanya!
Dimulai dari sini..
2024 jika bisa disimpulkan merupakan tahun yang nggak ragu untuk explore semuanya yang aku bisa dan yang ingin aku lakukan. Siapa sangka, akhir tahun malah jualan salad, padahal nggak ada rencana sama sekali. Tahun yang penuh dengan antusias mencoba segala sesuatu. Ini kesimpulan, jadi kalau kalian mau berhenti baca, nggak apa. Selanjutnya aku curhat...
Mengapa aku suka mencoba segala sesuatu? Ternyata aku mudah bosan dengan rutinitas.kemudian tertantang dengan hal lain hingga aku bisa melakukannya.
Mengetahui kebosanan ini karena membaca jurnal yang aku tulis dan jejak digital di document dan planner yang aku bikin, ternyata banyak sekali yang sudah aku lakukan. Semuanya nggak selalu berhasil, tapi aku senang melalukan semua yang aku inginkan, yang bikin aku penasaran.
Rasa bosan yang berujung antusias dengan hal baru hanya berlaku dalam hal mengasah kemampuan. Tidak termasuk dalam hal pertemanan apalagi percintaan. Teman-temanku yang itu-itu saja, nyaman dengan mereka.
Jadi…
Selalu ada sisi baik dan sisi buruknya. Dilihat dari sudut pandangku, sepertinya sisi “buruknya” aku belum komitmen dalam satu hal yang aku tekuni, nggak hanya bisa tapi harus mahir sih. Sisi baiknya, selalu bersemangat dengan hal baru, nggak pernah bosan untuk belajar.
Jadi, untuk menyiasati aku yang terlalu bersemangat dan “melompat-lompat” ke hal lain. Aku menyiapkan satu hal yang aku tekuni, yang jadi pondasi untuk financial, yang masa depannya cerah dan bisa mengembangkan keahlianku.
Selanjutnya, memilih dua hal yang jadi sampingan, dan masih satu area dengan hal pertama yang sudah aku sebutkan di atas.
Jika memang masih ingin eksplor lain, aku memilih hal yang di luar aktivitasku. Misal, biasanya kerjaan di depan laptop, nah aku bakalan memilih kegiatan yang melibatkan aktivitas fisik. Seperti explore resep, olahraga. Sepertinya hanya selingan sih, kalaupun tiba-tiba aku buka open PO juga menyesuaikan dengan waktu senggang.
Apapun kegiatan yang aku kerjakan, selalu membawa pengalaman baru, hal baru yang seru dan aku sangat senang mengerjakan semua itu.
Nggak ada yang salah sih dengan explore kemampuan yang ada pada diri, yang penting bertanggung jawab dengan semua hal yang telah dilakukan terutama pada diri sendiri.
Selagi muda, gaaasss aja lah mau ngapain terpenting nggak melanggar hukum dan norma. Menyala otakku!!
Keputusan yang tepat banget!
2024 nggak melulu tentang kebahagiaan, adakalanya kesedihan, kegagalan, putus asa, kehilangan juga menyertai perjalanan dalam hidup. Semua yang terjadi ada alasannya, meski kemampuan nalar manusia ada batasnya. Ikuti aja apapun rencanaNya.
Ada kalanya punya pikiran, jika kedua orang tua sudah tiada dan aku belum menikah, aku nggak apa-apa kan? Aku bisa sendiri kan? Kemudian overthinking…
Allah SWT tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan umatNya. Allah SWT pasti mempermudah jalan bagi yang mau berusaha.
Selalu saja hal-hal positif harus aku tekankan, bisa kok bertahan, bisa kok melewati semua, bisa kok jalani meski melewati jalan yang nggak mudah.
Berangkat dari kepercayaan dan juga adanya kesempatan, aku memberanikan diri untuk melanjutkan belajar sepeda motor hingga ke Surabaya. Bermodalkan kehati-hatian, doa dan tekad kalau aku pasti bisa.
Daaan… berani motoran hingga Surabaya, merupakan keputusan yang tepat banget, dan merasa bangga sama diri sendiri, meskipun masih ndredeg kalau ketemu sama kendaraan yang lebih besar. Bismillah aja lah.
Dari belajar sepeda motor jadi semangat dan yakin kalau bisa kok dijalani sendiri kalau memang belum bertemu dengan pasangan. Kalau memang lagi sendirian di rumah, bisa ke rumah teman, ke cafe atau main ke rumah saudara naik motor.
Setidaknya bisa naik motor mengurangi sedikit overthinking, pokoknya usaha dan berdoa aja lah, nggak perlu memikirkan masa depan terlalu berat karena semua itu belum terjadi. Hadapi saja hari ini dengan sebaik-baik mungkin.
Berteman dengan Kesendirian.
Meskipun bisa melakukan hal apapun, pada akhirnya aku nggak mau sendirian tapi sekarang masih sendirian.
Yak betul, aku mau curhat tipis-tipis tentang pasangan.
Sepertinya tahun 2024 belum beruntung bertemu dengan pasangan yang nantinya ke hubungan serius. Apa aku menutup diri? Nggak lah. Aku juga sering berkenalan dengan laki-laku, ya memang belum ketemu aja.
Apakah aku pemilih? Ya tentu saja, nggak mungkin dong langsung terima semua lelaki. Tapi kriteriaku nggak begitu susah deh. Seiman, sholat, ngaji, nggak ngerokok, nggak j*udi, nggak ma*bok, nggak kasar, setia, nggak main cewek, dll..
Semakin kesini seperti pengin nggak ribet, pengin sat set, nggak banyak drama. Tapi sepertinya nggak mungkin deh karena dua pemikiran pasti banyak hal yang dikompromikan. Paling penting basic aja deh yang aku sebutkan di atas, dan sikap pasangan jika kami ada konflik, silent treatment, bicara kasar, main tangan, lempar barang atau apapun gitu. Pengin tahu apa yang ia lakukan.
Masih ingin punya pasangan, pengen punya teman ngobrol dan aku juga tahu apa yang aku inginkan dari hubungan yang kelak aku jalani.
kok jadi bingung mau bahas apa lagi tentang percintaan, karena nggak gimana-gimana juga sih, mungkin makin ke sini lebih suka to the point aja, kalau aku sreg dan kamunya juga, ya udah jalan bareng, meskipun nanti di ujung jalan akan ada perpisahan, ya udah pisah aja yang penting udah berusaha maksimal untuk berjuang di dalam satu hubungan.
Tunggu deh,, kayaknya nulisnya kurang pakai perasaan. Jadi, makin ke sini, aku tuh lebih suka yang sederhana, nggak da istilah jaim atau gengsi atau tarik ulur, aku nggak suka itu. Kalau aku sreg dengan dia karena sesuai dengan karakter yang aku cari dan nyambung, dia juga sayang sama aku, ya udah pacaran buat ke hubungan lebih serius.
Memulai dengan hal yang simple karena ke depannya pasti ada aja hal-hal yang banyak dikompromikan. Nggak perlu khawatir dengan ketulusan, kesetiaan dan cinta yang aku miliki /pwiiiiwwwiit/ karena aku tulus kok dan maksimal untuk suatu hubungan.
Namun, jika suatu hari terjadi hal perpisahan, ya tentunya nangis, sedih tapi nggak mau jadi orang yang egois kalau memang lebih baik pisah dan nggak dilanjutkan. Patah hati sih, seriusan patah hati. Aku punya perasaan dan nggak mudah untuk melepaskan orang yang aku sayangi.
Untuk mas-mas (nggak banyak juga sih jumlahnya, nggak suka gonta-ganti pasangan) yang sudah mengisi hari-hariku di tahun 2024, yang sempat aku miliki maupun hanya aku pendam rasaku kepadamu /suuuiiit/
Tahun 2025 nggak ada bayangan mau gimana, mungkin orang lama yang muncul di saat yang tepat, atau orang baru yang mengisi hati ini, entahlah.. yang penting aku juga bisa menjadi versiku yang lebih baik dari kemarin.
Mencari hubungan yang nggak melulu harus berduuaaaa mulu, tapi tetap bisa bebas mengekplor hal-hal yang ingin dicapai, aktualisasi sebagai pribadi yang punya passion. Ya bisa dibicarakan lah untuk menghabiskan waktu berdua. Mending pacarannya sedilut ae, mas.
2025 aku akan..
Menikmati rutinitas yang mungkin nanti terasa bosan tapi bosan itu aku belajar lebih banyak, membuka hati untuk laki-laki tapi nggak terburu-buru juga, bukan berarti seminggu kenalan langsung nikah, hmmm..
Tahun depan masih seperti tahun kemarin, memiliki target kecil yang ingin dicapai.. Menysukuri setiap hal yang dilalui. Memperbanyak ibadah dan lebih dekat dengan Tuhan, karena siapa tahu yang bertemu aku duluan adalah kematian bukan pernikahan.
Mempersiapkannya sebaik mungkin tanpa perlu mencemaskan sesuatu hal terlalu berlebihan. Daaan jangan lupa untuk selalu menjadi diri sendiri dengan versi yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
2025 aku akan..
Menikmati rutinitas yang mungkin nanti terasa bosan tapi bosan itu aku belajar lebih banyak, membuka hati untuk laki-laki tapi nggak terburu-buru juga, bukan berarti seminggu kenalan langsung nikah, hmmm..
Tahun depan masih seperti tahun kemarin, memiliki target kecil yang ingin dicapai.. Menysukuri setiap hal yang dilalui. Memperbanyak ibadah dan lebih dekat dengan Tuhan, karena siapa tahu yang bertemu aku duluan adalah kematian bukan pernikahan.
Mempersiapkannya sebaik mungkin tanpa perlu mencemaskan sesuatu hal terlalu berlebihan. Daaan jangan lupa untuk selalu menjadi diri sendiri dengan versi yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
Meskipun manusia pada akhirnya sendiri (meninggal), tapi semua manusia yang ada di dunia berada di tempat yang sama, yaitu sama-sama sedang berjuang, sama-sama sedang bertahan hidup. Jadi tetaplah berjuang, dan jangan saling menyakiti karena kita nggak pernah tahu apa yang sedang ia perjuangkan dan apa saja hal yang sudah ia relakan untuk melepaskan.
Setuju mba, apapun pekerjaan yang kita tekuni pastinya membawa pengalaman yang mendalam untuk kita dan menentukan apa yang akan kita raih
BalasHapus