Ingin Jualan di Media Sosial? Berikut 9 Tipsnya Agar Laris!
Suka belanja tapi tidak suka dibombardir sama iklan. Demikiran kalimat yang sering saya temui belakangan ini. Karena belanja adalah kesadaran, kepuasaan atau kesenangan pribadi, rasanya kalau ada yang "mepet" untuk jualan di depan mata, rasanya risih. Sekarang eranya digital, semua memiliki trik tersendiri apalagi dalam hal jualan di media sosial. tidak sekadar menawarkan barang kemudian berharap agar dagangan laris. Tapi perlu pendekatan yang memanusiakan calon pembeli. Lantas bagaimana memulai untuk jualan online di media sosial agar tidak salah langkah?
Berikut 9 Tips Jualan di Media Sosial
Tentukan Saluran Promosi
Beragam channel media sosial bisa kamu pilih untuk promosi. Beda saluran, tentu saja beda strategi. Misalnya seperti facebook yang menyediakan ruang untuk menuliskan sebuah story telling, media sosial dengan dominan warna biru ini bisa disebut dengan istilah microsite, kita diberikan keleluasaan untuk mengembangkan sebuah kejadian menjadi sebuah narasi yang dapat dinikmati oleh semua warga net.
Pasti sudah tidak asing jika facebook sering viral dengan status yang bersifat pengalaman pribadi, seperti sebuah viral tentang “kapal pecah”, atau yang menganggap lunas semua hutang teman-temannya yang sulit sekali untuk ditagih. Nah, seperti itu karakteritik media sosial besutan Mark Zuckerberg, menyuguhkan platform digital yang mengedepankan konsep story telling. Beda halnya dengan instagram yang mengedepankan sebuah visual yang sedap dipandang mata.
Kenali Audience.
Audience atau follower merupakan hal perlu diperhatikan karena berkaitan dengan target pasar. Salah sasaran jika berbisnis gamis dewasa, tapi audiencenya anak-anak remaja, umur 15 - 18 tahun. Mengapa perlu mengenali audience, karena behubungan dengan metode promosi yang dijalankan, “voice” untuk mengembangkan sebuah akun tentu berbeda-beda tergantung dari audience. Misalnya, akun yang diperuntukan untuk ibu-ibu, tentu berbeda jika targetnya untuk remaja. Untuk akun dengan target ibu-ibu biasanya menggunakan kata sapaan “Moms, Mak, Bu, dll”, tentu berbeda dengan akun yang diperuntukan untuk pangsa pasar remaja. Jenis konten yang akan dikelola juga berbeda.
Meskipun belum tahu ingin berbisnis apa, coba deh lihat “insight” akun yang kamu kelola, di situ bisa menarik kesimpulan siapa target market akun tersebut.
Edukatif.
Meskipun memiliki tujuan untuk berjualan, tapi ketika setiap saat setiap waktu hanya posting produk jualan, follower akan terasa jenuh, kesannya “nyampah” dan akhirnya calon pembeli banyak yang kabur alias unfollow atau unfriend. “ikat” calon pembelimu dengan konten yang menarik, membuat mereka tidak beranjak ke toko sebelah, selalu menantikan postingan selanjutnya. Salah satu jenis konten yang bisa memberikan value positif akan toko online-mu adalah konten edukatif.
Bagaimana membuat konten edukatif? Contohnya, menjual gamis. Berikan edukasi mengenai jenis-jenis kain yang nyaman dipakai, tips mencuci agar warna gamis tidak gampang pudar, karakteristik berbagai jenis kain, dan masih banyak lagi. Cara seperti ini, akan membuat audiencemu semakin merasa diperhatikan karena mendapatkan ilmu secara gratis, memberikan kesan positif kepada brand yang kamu miliki.
Inspiratif.
Cerita inspiratif bisa diangkat dari orang yang kamu kenal. Misalnya kisah sukses salah satu reseller, berkat join bisnis yang kamu kelola, keuangan reseller tersebut menjadi lebih baik, dapat menyekolahkan anak hingga kuliah. Atau bisa juga mengangkat cerita karyawan yang memiliki dedikasi tinggi. Jika kamu merupakan pebisnis pakaian, bisa angkat cerita penjahit yang memiliki etos kerja tinggi. Kisah inspirasi merupakan kisah yang mengetuk hati para pembaca jika di sekitar kita banyak “pahlawan” dengan segala perjuangan yang telah ia lalui. Jika masih kesulitan, bisa menggunakan kata-kata mutiara dari orang yang terkenal di bidangnya.
Menghibur.
Konten yang menghibur juga bisa meningkatkan interaksi. Apa saja jenis postingan yang menghibur? Bisa menggunakan Trivia, kuis, giveaway, tebak-tebakan, meme dan masih banyak lagi. Meskipun jenisnya menghibur, tetap pilih tema yang sesuai dengan branding.
Informasi.
Sebarkan secara luas informasi berkaitan tentang produkmu, seperti informasi lokasi toko offline, bazaar, workshop atau yang lainnya. Informasi juga bisa seputar wilayah tempat kamu tinggal, seperti informasi tentang anniversary kota/kabupaten, penghargaan yang diperoleh, informasi kegiatan sosial seperti donor darah dan lainnya.
Yuk, jualan.
Karena tujuan awalnya adalah jualan, tentu jangan lupa untuk jualan secara hard selling atau soft selling. Tidak masalah jika melakukan jualan secara hard selling tapi jangan terlalu sering sehingga mengganggu kenyamanan, jualan hard selling bisa digunakan ketika mengeluarkan produk baru, mengadakan event diskon atau promo lainnya. Sesekali jualan secara terang-terangan juga bisa dilakukan meskipun tidak sedang mengeluarkan produk baru, bisa dikemas dengan interafktif, misalnya dengan trivia apakah masih ingat dengan produk yang menjadi best seller bulan lalu.
Evaluasi.
Trial and error sudah menjadi hal yang biasa. Kalau tidak dicoba, kita tidak akan tahu bagaimana cara pemasaran online itu berhasil atau tidak. Biasanya evaluasi dilakukan harian, mingguan, atau bulanan sesuai dengan tujuan. Jika dilakukan evaluasi secara harian, biasanya melakukan promosi berbayar, seperti melakukan fb ads, apakah cakupan untuk menjaring audience sesuai dengan rencana atau perlu atur rencana baru.
Evaluasi juga bisa dilakukan untuk mencatat ide-ide baru untuk memajukan usaha. Misalnya, memiliki ide untuk ikutan challenge di salah satu platform, evaluasi apakah sesuai dengan tujuan bisnis, apakah ada dampak positif yang signifikan, apakah cocok dengan produk yang akan dipasarkan.
Konsisten.
Jika ingin diingat oleh follower atau pembaca, wajib babnget konsisten. Tetapkan jadwal untuk
posting di beberapa media sosial. Meskipun hanya posting sehari sekali, tidak mengapa jika telah mengetahui "waktu premier" yang mendapatkan banyak interaksi. Adanya jadwal, akan memberikan kemudahan untuk menentukan jenis postingan seperti apa yang akan di upload.
posting di beberapa media sosial. Meskipun hanya posting sehari sekali, tidak mengapa jika telah mengetahui "waktu premier" yang mendapatkan banyak interaksi. Adanya jadwal, akan memberikan kemudahan untuk menentukan jenis postingan seperti apa yang akan di upload.
Demikian tips yang bisa kamu lakukan, jangan lupa untuk terus mengupgrade ilmu tentang social media marketing, ikutan seminar atau kumpul dengan beragam komunitas pebisnis untuk tukar pikiran, menggali informasi tetang bisnsi maupun pemasaran.
Posting Komentar untuk "Ingin Jualan di Media Sosial? Berikut 9 Tipsnya Agar Laris!"
Maaf moderasi terlebih dahulu, karena banyak spam. Terimakasih yang sudah berkomentar :)