Cara Pemasaran Online yang Efektif Untuk UKM Naik Omzet
Saatnya UKM menyusun cara pemasaran online untuk naik omzet. Banyak pangsa pasar yang bisa dijangkau melalui media daring. Bahkan setiap tahunnya pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan, kesempatan ini dapat digunakan untuk mengembangkan bisnis. Tetapi perlakuan antara penjualan secara online dengan offline sangatlah berbeda, setiap saluran memiliki tantangannya sendiri, apalagi sekarang ini strategi promosi juga mengalami perubahan mengikuti perubahan perilaku manusia.
Adanya perubahan bukan berarti menjadi hambatan, namun bisa menjadi peluang bahkan ketika mengalami masa sulit, dibutuhkan inovasi agar tetap bertahan dalam keadaan ekonomi yang tidak selalu stabil. Analisa apa yang menjadi kendala, cari solusi dan berani untuk terjun bersaing secara sehat dengan para kompetitor, analisa kembali strategi yang telah dilakukan hingga mencapai goals yang telah ditetapkan.
Mengapa Perlu Melakukan Pemasaran Online?
Pengguna internet di Indonesia. cr: Hootsuite |
Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “Digital Report 2020” yang dilakukan oleh Hootsuite dan We are social, data yang tersaji pada bulan Januari 2020, pengguna internet di Indonesia sebanyak 175,4 Juta orang, ternyata dari data tersebut terjadi peningkatan dari tahun lalu (Jan 2019) yaitu meningkat sebanyak 25 Juta orang atau naik sebesar 17%. Para netizen ini rata-rata menghabiskan waktu selama 7 Jam 59 Menit untuk browsing di internet, sedangkan menghabiskan waktu selama 3 Jam 4 Menit untuk berselancar di media sosial. 3 situs yang paling sering dijelajahi adalah Google, Youtube dan Facebook. 3 Aplikasi yang aktif digunakan di Indonesia adalah Whatsapp Messenger, Facebook dan Instagram.
Waktu yang dihabiskan di berbagai media. cr: Hootsuite |
Aplikasi yang sering digunakan. cr: Hootsuite |
Dari data tersebut, apa masih ragu untuk Go Online? Jangan sampai peluang untu menggaet berjuta-juta konsumen direbut oleh pesaig! Data di atas masih seputar Indonesia, belum berdasarkan wilayah ASIA hingga Negara lainnya di seluruh dunia. Hal ini bisa menjadi peluang para UKM untuk Go International, ekspor ke macanegara haru merebut hati para pengguna internet ini dengan cara pemasaran online yang efektif.
Manfaat yang dirasakan jika melakukan marketing secara online adalah, promosi tetap berjalan selama 24 jam, meskipun kita sedang tidur tapi orderan tetap mengalir. Go online ini menargetkan ke jangkauan yang lebih luas. Media sosial yang memiliki banyak kelebihan bahkan bisa meneliti data pengunjung hingga pembeli dari insight yang tersedia di setiap platform media sosial yang kita gunakan. Misalnya, rentang umur, lokasi, kebiasaan, pekerjaan dan masih banyak lagi, data tersebut bisa kita gunakan untuk mencari ide cara promosi. Jarak pembeli dan penjual tidak ada sekat, interaksi berlangsung secara cepat bisa dengan fitur chat. Sayangnya, sampai sekarang masih ada kendala atau permasalahan yang dihadapi oleh UKM untuk naik omzet.
Berapa banyak UKM yang ada di daerahmu? Bagaimana perkembangannya? Apa permasalahan yang dihadapi? Saya yang bertempat tinggal di Sidoarjo, melakukan pengamatan secara sederhana. Beberapa kali berkunjung ke toko oleh-oleh khas, terlihat berjejeran produk unggulan seperti bandeng presto, kripik kulit ikan, aneka produk sambal, olahan bumbu dapur dan masih banyak lagi, saya sering membeli untuk dikonsumsi sendiri, rasanya enak tapi sayangnya produk tersebut tidak dikenal luas, orang di luar sana hanya mengenal beberapa merek saja sebagai oleh-oleh khas Sidoarjo, padahal masih banyak pilihan. Kemudian, produk yang saya beli hanya bisa ditemui di toko oleh-oleh saja, dari pengalaman tersebut saya menyimpulkan bahwa ada 5 permasalahan utama yang dihadapi oleh UKM yang sering terjadi :
Mencari pinjaman di bank memiliki syarat yang cukup sulit, cara lainnya bisa mencari modal dengan sistem Peer To Peer (P2P) Lending. Pinjam meminjam basis daring ini sama-sama menguntungkan bagi investor (dapat keuntungan dengan menginvestasikan dananya) dan peminjam (dapat suntikan dana untuk mengembangkan usahanya), yang perlu digarisbawahi adalah mencari fintech yang legal, terdaftar di OJK, teliti terlebih dahulu track record fintech seperti izin perusahaan, alamat kantor, customer service dan masih banyak lagi.
Solusi lain yang bisa dilakukan adalah meminta bantuan orang terdekat untuk menjadi investor. Kepercayaan paling diutamakan, bisa mulai mencari investor di kalangan keluarga yang terpercaya, siapkan proposal bisnis dan selalu ada “hitam di atas putih”, melakukan perjanjian kerjasama yang sah di mata hukum.
Branding itu sendiri tidak sekedar sebuah merek, tapi merupakan suatu value dari produk yang dibeli oleh konsumen. Branding juga sebuah kepercayaan. Misalnya, meskipun harganya mahal, konsumen percaya jika meminum kopi dengan merek A nampak keren, derajat sosialnya semakin bertambah. Jika sebuah produk sudah menjadi Top Of Mind, loyalitas pelanggan tidak diragukan lagi.
Dari buku Personal Branding: Sukses Karier di Era Milenial, karya Dewi Haroen. Ada 4 Tahapan Sebuah Merek Menjadi Top Of Mind :
Manfaat yang dirasakan jika melakukan marketing secara online adalah, promosi tetap berjalan selama 24 jam, meskipun kita sedang tidur tapi orderan tetap mengalir. Go online ini menargetkan ke jangkauan yang lebih luas. Media sosial yang memiliki banyak kelebihan bahkan bisa meneliti data pengunjung hingga pembeli dari insight yang tersedia di setiap platform media sosial yang kita gunakan. Misalnya, rentang umur, lokasi, kebiasaan, pekerjaan dan masih banyak lagi, data tersebut bisa kita gunakan untuk mencari ide cara promosi. Jarak pembeli dan penjual tidak ada sekat, interaksi berlangsung secara cepat bisa dengan fitur chat. Sayangnya, sampai sekarang masih ada kendala atau permasalahan yang dihadapi oleh UKM untuk naik omzet.
Permasalahan UKM yang Sering Terjadi
Berapa banyak UKM yang ada di daerahmu? Bagaimana perkembangannya? Apa permasalahan yang dihadapi? Saya yang bertempat tinggal di Sidoarjo, melakukan pengamatan secara sederhana. Beberapa kali berkunjung ke toko oleh-oleh khas, terlihat berjejeran produk unggulan seperti bandeng presto, kripik kulit ikan, aneka produk sambal, olahan bumbu dapur dan masih banyak lagi, saya sering membeli untuk dikonsumsi sendiri, rasanya enak tapi sayangnya produk tersebut tidak dikenal luas, orang di luar sana hanya mengenal beberapa merek saja sebagai oleh-oleh khas Sidoarjo, padahal masih banyak pilihan. Kemudian, produk yang saya beli hanya bisa ditemui di toko oleh-oleh saja, dari pengalaman tersebut saya menyimpulkan bahwa ada 5 permasalahan utama yang dihadapi oleh UKM yang sering terjadi :
1. Modal
Meskipun pemerintah secara berkelanjutan membantu eksistensi UKM di setiap daerah di seluruh Indonesia, namun kita tidak menutup mata jika perkembangan dunia bisnis sangat cepat, bantuan modal yang diberikan harus melalui beberapa prosedur. Salah satu teman saya memproduksi bumbu dapur homemade menerima bimbingan dan pelatihan dari Pemerintah Kabupaten. Untuk mendapatkan bantuan, tentu saja harus memberikan proposal hingga nantinya data akan dikurasi terlebih dahulu. Lantas, jika ingin memulainya, para pemilik usaha ini mengandalkan modal pribadi. Jika dihitung secara “kasar” waktu yang dibutuhkan untuk balik modal, paling cepat 3 bulan, rata-rata 6 bulan bisa balik modal, yang menjadi pertanyaan adalah apakah sanggup pemilik modal bertahan selama itu dengan modal yang dimiliki?Apa permasalahan UKM yang sering dihadapi? cr: Pexels (Lukas) |
Mencari pinjaman di bank memiliki syarat yang cukup sulit, cara lainnya bisa mencari modal dengan sistem Peer To Peer (P2P) Lending. Pinjam meminjam basis daring ini sama-sama menguntungkan bagi investor (dapat keuntungan dengan menginvestasikan dananya) dan peminjam (dapat suntikan dana untuk mengembangkan usahanya), yang perlu digarisbawahi adalah mencari fintech yang legal, terdaftar di OJK, teliti terlebih dahulu track record fintech seperti izin perusahaan, alamat kantor, customer service dan masih banyak lagi.
Solusi lain yang bisa dilakukan adalah meminta bantuan orang terdekat untuk menjadi investor. Kepercayaan paling diutamakan, bisa mulai mencari investor di kalangan keluarga yang terpercaya, siapkan proposal bisnis dan selalu ada “hitam di atas putih”, melakukan perjanjian kerjasama yang sah di mata hukum.
2. Branding
Di salah satu daerah di Sidoarjo, terkenal akan produksi tas yang kualitasnya tidak kalah dengan merek terkenal, namun sayangnya hampir semua rumah produksi mengeluarkan model tas yang mirip dengan tas merek luar negeri. Bukan tak ada ide, para pemilik usaha memproduksi tas yang mirip karena permintaan pasar, daripada bersusah payah memperkenalkan mereknya sendiri, lebih baik produksi tas yang mirip dengan merek terkenal dengan harga yang bersaing. Meskipun tidak semua seperti itu, karena masih ada yang berusaha untuk menonjolkan branding produk sendiri dengan segala inovasi yang diluncurkan untuk menggaet konsumen. Jika dilihat dari situasi seperti itu, bisa diibaratkan “yang penting laku, bisa terus produksi dan ada pemasukan”, dunia UKM nampak "keras" dengan melakukan segala perjuangan untuk bertahan disebabkan karena banyaknya persaingan.Branding itu sendiri tidak sekedar sebuah merek, tapi merupakan suatu value dari produk yang dibeli oleh konsumen. Branding juga sebuah kepercayaan. Misalnya, meskipun harganya mahal, konsumen percaya jika meminum kopi dengan merek A nampak keren, derajat sosialnya semakin bertambah. Jika sebuah produk sudah menjadi Top Of Mind, loyalitas pelanggan tidak diragukan lagi.
Dari buku Personal Branding: Sukses Karier di Era Milenial, karya Dewi Haroen. Ada 4 Tahapan Sebuah Merek Menjadi Top Of Mind :
1. Unware of brand
Ini merupakan tahapan yang paling dasar, konsumen masih belum sadar akan keberadaan sebuah merek tersebut berada di pasaran. Biasanya pemilik usaha menyiasati sebuah merek yang mirip dengan merek terkenal. Jadi, konsumen bisa saja terkecoh jika merek “mirip” ini masih satu perusahaan dengan merek terkenal. Namu memiliki kelemahan, konsumen akan menganggap merek tersebut adalah kw, padahal kualitasnya tidak berbeda dengan produk terkenal.
2. Brand recognition
Tahapan ini merupakan pengenalan merek, konsumen mulai sadar namun kesadaran yang minimal, dibantu oleh daftar gambar, daftar cap merek, konsumen butuh bantuan untuk mengenal merek tersebut.
3. Brand recall
Tahapan ketiga ini merupakan Pengingat suatu merek, ketika menyebutkan merek dari sebuah produk, setelah merek pertama yang diingat, sedangkan urutan kedua, ketiga dan seterusnya merupakan brand recall.
4. Top of mind
Selamat! Tahapan yang melekat kuat di benak konsumen, mereka menyebutkannya pertama kali yang ada di pikiran.
3. Sumber Daya Manusia
Berjuang sendiri merupakan salah satu hambatan untuk berkembang. Jika bicara tentang bisnis, maka terkait dengan sistem, bagaimana mengelola order, keuangan, pengembangan bisnis, dan masih banyak lagi, semua hal itu tidak bisa jika dipikirkan oleh satu orang saja, dibutuhkan sebuah tim yang solid. Menempatkan Sumber Daya Manusia sesuai bidangnya akan menumbuhkan lingkungan kerja yang sehat dan mampu meningkatkan produktivitas. Perekrutan dilakukan tidak sembarangan, jika tidak memiliki pengalaman merekrut karyawan, lebih baik kerjasama dengan pihak ketiga yang berkompeten mengenai human resources.
4. Distribusi.
Hampir setiap wilayah di Indonesia memiliki UKM di bidang kerajinan, memanfaatkan potensi alam yang bernilai guna ekonomi. Namun, beberapa pembuat kerajinan mengalami kesulitan untuk mendistributor ke kota yang lebih jauh. Bagaimana pengemasannya agar barang tetap aman dan utuh sampai ke tangan pembeli, padahal sebelum pengiriman, quality qontrol sudah dijalankan, tapi saat pengiriman, susah untuk menjamin, setidaknya dari produsen bisa meminimalkan kerusakan. Selain itu, mengontrol harga juga perlu effort tinggi, apalagi lokasi yang jauh, produk merupakan homemade dan bukan produk masal, cost yang dibebani pelanggan masih cenderung besar. Hal ini bisa disiasati dengan bermitra pada jasa ekspedisi atau memiliki mitra kerja seperti agen di beberapa wilayah yang mampu menjangkau pembeli lebih dekat.
5. Marketing.
Produk yang dihasilkan UKM tidak kalah dengan produk yang dijual dengan merek ternama, hanya saja cara promosinya kurang, masih mengandalkan lokasi fisik, seperti toko oleh-oleh, pameran dan semacamnya. Muncul kekhawatiran jika memproduksi makanan, minuman atau barang yang memiliki masa expired, perputaran barangnya harus cepat, belum lagi masalah persaingan dengan beragam kompetitor. Dibutuhkan strategi untuk memenangkan hati pelanggan.Bagaimana caranya berpromosi? cr: Pexels (Pixabay) |
Strategi Pemasaran Yang Efektif.
Tujuan dari membuat strategi adalah untuk mencapai goals bisnis yang telah ditetapkan, perlu trik untuk mencapainya. Stategi bisa dilakukan dengan cara marketing secara offline maupun online, dikombinasikan agar mendapatkan hasil yang maksimal. Meskipun peluang target lebih banyak secara online, tapi penjualan secara offline dapat melengkapi trik yang akan dijalankan. Online dan offline dijalankan secara beriringan.
Marketing Mix.
Cara ini merupakan pondasi awal untuk menjalankan bisnis, tahapan ini dilakukan oleh pemula yang ingin membuka bisnis atau yang sudah ahli di bidangnya akan selalu mengevaluasi point-point yang terdapat Marketing Mix atau yang terkenal denga 4P.1. Produk
Bagaimana ingin berbisnis tapi tidak ada produk yang dijual? Komponen penting yang harus diperhatikan, apakah produk ini banyak yang dicari, bagaimana karakteristik produk, apa value yang didapat dari produk ini. Banyak sekali yang diperhatikan. Ciptakan produk yang merupakan sebuah solusi dari permasalahan yang ada di masyarakat.
Beberapa referensi lainnya telah mengembangkan 4P menjadi 7P atau menambahkan beberapa point yang menunjang strategi penjualan. Memang, kenyataan di lapangan selalu mengalami perubahan, setidaknya Marketing mix menjadi pondasi bagi para pebisnis, kemudian menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Saat masuk ke era digital, dari penjualan yag dilakukan dengan cara tatap muka, beralih ke penjualan daring, tentu butuh startegi pemasaran yang berbeda.
Dunia digital tidak kalah ketatnya dalam bersaing dengan kompetitor lainnya, bagaimana meraih kepercayaan calon pembeli hingga menjadi ke pelanggan yang loyal. Saya merangkum beberapa tips dan trik hasil dari pengamatan dan membaca beberapa ferensi apa saja penerapan digital marketing :
2. Price (Harga)
Menentukan harga juga perlu diperhitungkan dengan baik, berapa bulan ingin mencapai BEP (Break Even Price), bagaimana sistem penjualan? Apakah langsung menjual ke end user, menggunakan saluran keagenan, reseller atau yang lainnya. Berapa bagi hasil dengan mitra? Berikan reward jika ada mitra yang melebihi target penjualan.3. Place (Tempat)
Tempat atau lokasi jualan juga memengaruhi meningkatkan omzet, bisa mencari lokasi yang sesuai dengan target market.4. Promosi
Bagaimana cara menarik perhatian calon pembeli untuk selalu datang ke toko kita, hingga menjadi pelanggan loyal. Media promosi offline : Brosur, baliho, kolom iklan di majalah atau koran, kartu nama dan masih banyak lagi.Beberapa referensi lainnya telah mengembangkan 4P menjadi 7P atau menambahkan beberapa point yang menunjang strategi penjualan. Memang, kenyataan di lapangan selalu mengalami perubahan, setidaknya Marketing mix menjadi pondasi bagi para pebisnis, kemudian menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Saat masuk ke era digital, dari penjualan yag dilakukan dengan cara tatap muka, beralih ke penjualan daring, tentu butuh startegi pemasaran yang berbeda.
Strategi Pemasaran Online.
Dunia digital tidak kalah ketatnya dalam bersaing dengan kompetitor lainnya, bagaimana meraih kepercayaan calon pembeli hingga menjadi ke pelanggan yang loyal. Saya merangkum beberapa tips dan trik hasil dari pengamatan dan membaca beberapa ferensi apa saja penerapan digital marketing :
1. Storytelling.
Apapun medianya, membutuhkan storytelling dengan tujuan untuk “menghidupkan” cerita yang akan disampaikan, dan memudahkan penyampaian pesan dari produk yang akan dipromosikan. Sekarang ini, tidak sekadar jualan secara hard selling, karena banyak orang yang pastinya risih jika langsung ditodong untuk membeli, dengan sentuhan storytelling, kita bisa menyampaikan pesan dengan cara yang menarik. Salah satu media promosi yang tepat untuk menerapkan storytelling adalah facebook, media sosial dominan warna biru ini, memang memberikan wadah untuk bercerita. Setiap bidang usaha bisa menerapkan teknik ini.Bagaimana caranya membuat konten? cr: Pexels (Pixabay) |
Saya sering melihat akun facebook page konsultasi keuangan yang memberikan sentuhan teknik ini, biasanya menggunakan keresahan untuk membangkitkan kesadaran tentang pentingnya mengelola keuangan, meskipun secara tersurat mempromosikan jasa konsultasi. Namun, dengan metode ini, saya sebagai pembaca ikut terpengaruhi akan cerita tersebut. Selanjutnya, keputusan untuk ikut konsultasi atau tidak, dikembalikan ke pembaca, namun akun facebook page tersebut memiliki value di mata pembaca.
2. Visual.
Karena berjualan secara daring, berikan visual yang memanjakan mata, membuat calon konsumen ikut merasakan pengalaman menggunakan produk yang dipromosikan. Jika jualan makanan, bagaimana caranya hanya melihat foto produk, langsung ingin mencoba makanan tersebut. Media sosial sangat tepat untuk menerapkan sebuah visual dari produk. Tapi, jangan sampai mengecewakan pembeli, memberikan tampilan foto yang cantik, tapi barang aslinya jauh dari tampilan foto produk. Meskipun semua platform media sosial membutuhkan visual yang keren, tapi instagram lebih cocok jika ingin menonjolkan visual, apalagi jika berbisnis di bidang usaha seperti jasa fotografi, jasa logo, dan semacamnya, memang lebih bagus jika fokus ke instagram.3. Konten Video.
Jika berbicara tentang visual, tidak hanya berkaitan foto, tapi juga video, infografis dan lainnya. Sekarang ini sedang ngetrend menciptakan suatu video challenge yang bertujuan untuk memviralkan campaign. Banyak brand yang berlomba-lomba membuat challenge berhadiah. Jika belum ada ide, manfaatkan video untuk lebih dekat dengan dengan pembeli, video proses packaging, video tutorial, atau jika punya budget yang lebih bisa digunakan untuk membuat video mini series. Semua platform media sosial bisa disisipkan video, tapi lebih tepat jika memanfaatkan Youtube, karena bisa di monetize dan menjadi sumber penghasilan sampingan.4. Setting lokasi
Cara promosi ini cocok jika akan mengadakan event. Facebook memberikan banyak kemudahan untuk mempromosikan produk. Buat “New Event”, setting lokasi, jam, dll. Setelah selesai akan blast ke semua follower yang mengikuti fanpage, selain itu event yang telah dibuat, juga akan tampil di list event pengguna facebook yang jaraknya dekat dengan event kita. Tak melulu menggiring orang untuk Go Online, dengan Geo tag bisa menggiring online ke offline, misalnya mengadakan bazaar buku, kopdar komunitas, Geo tag juga bisa digunakah untuk informasi lokasi toko fisik, dan masih banyak lagi. Intip lagi fitur-fitur di media sosial apapun untuk berpromosi.5. SEO.dan SEM
Apa itu SEO? cr: Pexels (Pixabay) |
Membahas digital marketing tidak hanya seputar media sosial, tapi cakupannya lebih luas. Membuat website juga penting untuk mengenalkan bisnis kita secara global. Website bisa diisi sebagai pusat informasi, atau bisa sekaligus sebagai toko online. Tentu dibutuhkan teknik untuk menempati halaman pertama Google, untuk berpeluang mendapatkan trafik lebih banyak. Tak perlu memaksakan diri untuk menguasai semua ilmu, bisa hire pihak ketiga yang menjual jasa SEO terpercaya.
6. Influencer marketing.
Membahas persaingan pasti membuat kepala semakin “berasap”, masih ada cara untuk promosi lainnya yaitu dengan cara kolaborasi! Keberadaan influencer sekarang ini bisa meningkatkan awareness bisnis yang kita jalani. Ada beberapa kualifikasi sebelum menentukan dengan siapa berkolaborasi, salah satunya, pilih influencer yang sesuai dengan citra bisnis yang kita miliki, contoh sederhanaya jika menjual makanan kekinian, pilih influencer kuliner yang memiliki follower anak muda. Selanjutnya, bisa memilih influencer yang sesuai budget, atau faktor lainnya.Kolaborasi dengan selebgram, youtuber, ataupun blogger disesuaikan dengan kebutuhan campaign. Jika membutuhkan blast acara, pembukaan toko, diskon 12.12, atau promo yang memiliki tenggat waktu, lebih baik menggunakan influencer media sosial. Karena media sosial pergerakannya sangat cepat, menyebar secara serentak dalam kurun waktu tertentu.
Meskipun media sosial juga bisa digunakan untuk promosi secara regular. Namun, bisa lebih efektif jika kolaborasi dengan Youtuber ataupun Blogger dengan Blogger yang memiliki impact secara lifetime. Biasanya meluncurkan produk baru, memperkenalkan produk unggulan, pembukaan lokasi usaha. Bekerjasama dengan Blogger meskipun rentang waktunya hanya sebulan, tapi postingan yang bertengger di Google bersifat selamanya. Seperti contoh, produsen kosmetik bekerjasama dengan Blogger untuk mereview produk terbaru, masker wajah. Pencarian masker wajah di mesin pencari menunjukan tren yang positf, selalu dicari. Meskipun postingan ditulis pada bulan Juni, tapi tetap saja masih dicari pada bulan berikutnya, seterusnya.
perkembangan digital marketing. cr: Pexels (Pixabay) |
Perkembangan Digital Marketing.
Marketing 4.0
Dalam buku Marketing 4.0 yang ditulis oleh Philip Kotler, Hermawan Kartajaya, dan Iwan Setiawan ini menjelaskan bahwa Marketing ini merupakan pendekatan pemasaran yang menggabungkan interaksi online dan offline antara pemilik usaha dan pelanggan. Kini, pelanggan ikut serta aktif dalam mengevaluasi sebuah produk, jika tidak sesuai dengan janjinya, pelanggan memberikan analisanya, apalagi dengan adanya media sosial, transparansi akan produk yang beredar di pasaran.
Bauran pemasaran juga mengalami perubaha, jika sebelumnya dikenal dengan 4P (Product, Price, Place, Promotion), berkembang menjadi 4C (co-creation, currency, communal activation, conversation). Dapat dilihat dari 4C ini, mengikut sertakan pelanggan untuk berkembang dengan suatu brand, karena konsumen bukan lagi suatu objek, tapi ikut serta dalam penilaian suatu produk. Jadi, jangan heran jika ada postingan “receh” dalam akun bisnis, hal tersebut untuk meningkatkan enggagement dan semakin besar interaksi dengan para netizen, semakin menjadi Top of mind, secara sadar mereka memiliki produk tersebut karena kedekatan (ditunjang dengan pemasaran yang lain), interaksi yang tinggi juga berguna bagi brand tersebut untuk mengola data dan menjadi strategi promosi berikutnya.
Memasarkan Produk di Saat Pandemi.
Fenomena yang terjadi beberapa bulan belakangan ini, masih ingat kan dengan kejadian permintaan meningkat, harga melonjak tajam pada produk kesehatan, seperti masker sekali pakai, hand sanitizer, face shield, Vitamin C dan kebutuhan lainnya. Cara berpromosi juga ditingkatkan, hingga berlomba-lomba untuk memikirkan cara pemasaran online, seperti jualan di media sosial, memaksimalkan grup Whastapp, kolaborasi dengan influencer, memaksimalkan penjualan di market place dan masih banyak lagi.
Pada awalnya masyarakat melakukan pembelian karena didorong dengan keterdesakan, berapapun harga barang tersebut akan dibeli. Lambat laun, barang yang menjadi “hot topic” saat pandemic bisa diproduksi secara massal dan harga menjadi terjangkau. Untuk yang sudah menjalankan bisnis, produksilah barang yang sedang trend saat ini sebagai bundling dengan produk utama. Misalnya jualan gamis, bisa memberikan bundling gamis + free masker kain, jual produk sabun + free hand sanitizer. Hal ini bisa memberikan value jika bisnis kita yang dijalani sadar akan kebutuhan dan lebih care terhadap kesehatan konsumen.
Untuk yang usahanya terkena dampak sehingga harus gulung tikar, bisa "banting stir" dengan produksi masker kain, frozen food atau produk yang sedang banyak dicari. Inovasi akan tetap selalu ada meskipun dalam keadaan sulit. Sekarang ini banyak yang melakukan inovasi di sektor pariwisata, yaitu dengan cara mengadakan tour secara virtual, berhasil atau tidaknya, masih belum ada data yang tersaji, setidaknya melakukan inovasi menjadi cara untuk tetap bertahan.
Di bidang bisnis apapun yang kita jalani, akan selalu ada perubahan mengikuti pola hidup manusa, semua hal yang dilakukan, kembali lagi ke visi dan misi bisnis yang dijalani, memasuki semua saluran promosi memang disarankan, tidak ada salahnya untuk mengikuti arus yang sedang trend tentang konten yang beredar saat ini. Tapi, tetapkan "warna" tersendiri ketika menyiapkan cara pemasaran online.
dengan adanya srategi pemasaran onlinen pasti menambah pundi pundi rupiah dari kalangan bisnis kelas menengah bawah karena menggunakan platform gratis
BalasHapuscara storytelling ini paling masuk sih menurut aku, kalau terlalu hard kadang aku lewatin gitu aja males jadinya, kecuali memangniat mencari barang tersebut
BalasHapusMeskipun selama ini sudah praktek secara tidak langsung, ternyata banyak juga tahapan yang harus dilalui ya.. 🥰
BalasHapus