PRUCinta Asuransi Jiwa Syariah

Berbicara tentang cinta, pastinya memiliki makna yang luas, tidak hanya untuk pasangan saja, melainkan bisa untuk anak, saudara, hingga orangtua. Kalau sudah merasakan dan mengapresiasi cinta, sebenarnya bentuk dari cinta itu apa? Setuju dong jika cinta itu juga melindungi orang yang kita cintai. Saat pergi keluar rumah untuk mencari nafkah, sudahkah kamu mengungkapkan rasa cinta?

Fakta Literasi tentang Asuransi Jiwa.

Menurut saya, asuransi jiwa ini unik, kalau asuransi yang lain, yang daftar jadi peserta akan mendapatkan manfaat dari asuransi yang didaftarkan. Namun beda dengan asuransi jiwa, yang akan mendapatkan manfaatnya adalah keluarga yang ditinggalkan. Maka, tepat jika asuransi jiwa sebagai bukti cinta kepada orang tersayang.

Pada kenyataannya, Pentingnya perlindungan jiwa masih rendah. Hal ini didapat data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) bahwa pada tahun 2019, tingkat penetrasi asuransi jiwa di Indonesia baru mencapai 1,2% dibandingkan total Produk Domestik Bruto (PDB). Angka tersebut masih rendah jika dari negara-negara Asia lainnya seperti Korea Selatan (8,4%), Jepang (6,2%), dan Tiongkok (2,8%).

Penyebab utama kematian masih didominasi oleh Penyakit Tidak Menular (PTM), yaitu sebesar 60,26%, Kemudian di posisi kedua sebesar 29,02% penyebab kematian adalah karena Penyakit Menular. Namun, masih mengintai sebesar 10,19% disebabkan oleh kecelakaan, bencana alam, kebakaran dan lainnya. Kematian dapat terjadi oleh siapapun, tidak bisa dihindarikan. Jika dipikir jauh ke depan, sudah meninggalkan apa untuk anak-anak jika kelak telah tiada, apakah hanya meninggalkan beban biaya? Asuransi jiwa hadir untuk melindungi ketahanan keuangan keluarga.

Mengapa angka dari data AAJI pada tahun 2019 , Indonesia sangat kecil (penetrasi asuransi jiwa) dibandingkan negara lain? Hal itu disebabkan karena kurangnya literasi terhadap perlindungan. Kalau ngobrolin asuansi sudah pusing duluan, padahal sumber infornasi era digital banyak sekali yang bisa dipelajari. Prudential Indonesia juga mengungkapkan sebuah fakta, jika indeks literasi asuransi syariah hanya 2,51% dan inklusi asuransi syariah hanya 1,92% (Survei Nasional Literasi dan Iklusi Keuangan 2016 oleh Otoritas Jasa Keuangan).

Selain itu, berdasarkan data dari AAJI kuartal tiga, tercatat ada 17,8 juta peserta asuransi jiwa individu, namun hanya 1,3 juta orang yang memiliki polis syariah. Dari latar belakang rendahnya indeks literasi dan inklusi asuransi syariah, Prudential Indonesia meluncurkan PRUCinta sebagai solusi yang mudah dipahami, simple dan terjangkau.

Asuransi Jiwa Syariah PRUCinta.

Tidak bisa dibayangkan jika keluarga ditinggalkan oleh pencari nafkah, keuangan keluarga tersebut akan mengalami permasalahan yang berlanjut atau berlapis, apalagi di Indonesia masih banyak pencari nafkah yang merupakan Generasi sandwich, generasi (dalam usia produktif) tidak hanya menanggung istri dan anak-anaknya melainkan juga menanggung biaya hidup orangtua. Maka bentuk cinta bisa dengan cara memberikan perlindungan kepada orang yang dicintai ketika pencari nafkah tersebut meninggal.

Apabila telah terjadi kematian pada pencari nafkah atau kepala keluarga, akan berdampak pada orang yang ditinggalkan. Selain timbul rasa sedih karena ditinggalkan, kepala keluarga atau pencari nafkah yang telah meninggal, otomatis sudah tidak dapat menghasilkan uang, pendapatan perbulannya sudah berhenti dan timbullah biaya bagi keluarga yang ditinggalkan untuk melanjutkan masa depan, biaya tersebut tidaklah murah. Maka, dengan adanya perlindungan, akan memberikan keringanan bagi keluarga yang ditinggalkan untuk tetap melanjutkan hidup untuk ke depannya.

Bapak Ari Purnomo, Head of Sharia Business Prudential Indonesia, memberikan penjelasan, Bahwa Unit Usaha Syariah Prudential Indonesia telah mengembangkan berbagai macam solusi perlindungan dan terus menjadi pemimpin pasar asuransi jiwa syariah sejak diluncurkan pertama kali pada 2007. seiring waktu, tren permintaan atas produk keuangan berbasis syariah terus meningkat, oleh karena itu Prudential Indonesia memperluas portofolio perlindungan berbasis syariah untuk semua (sharia for all) dengan menghadirkan PRUCinta. Solusi terbaru ini adalah bentuk warisan cinta nasabah terhadap orang-orang terkasih karena hanya cinta yang dapat hidup selamanya.

Idealnya perlindungan memberikan manfaatnya selama 5 tahun sejak keluarga tersebut ditinggalkan oleh pencari nafkah, selama 5 tahun itu keluarga sudah mandiri secara finansial atau memiliki sumber pendapatan yang baru untuk menanggung biaya keluarga. Dengan PRUCinta, mampu mewujudkan cinta yang juga sekaligus perlindungan untuk orang-orang yang ditinggalkan.

PRUCinta merupakan Asuransi jiwa tradisional berbasis syariah. Prudential meluncurkan produk PRUCinta ini sebagai komitmen untuk memahami dan mewujudkan kebutuhan para nasabah. Asuransi jiwa syariah ini merupakan asuransi yang simple, mudah dimengerti dan terjangkau. Bisa digunakan oleh siapapun dengan latar belakang kepercayaan apapun. Sharia for all.

Rincian produk PRUCinta.

PRUCinta merupakan produk asuransi yang mudah dipahami dan memberikan manfaat perlindungan komprehensif selama selama 20 tahun. Dengan mendaftarkan diri di asuransi jiwa PRUCinta, membayar kontirbusi 10 tahun, kemudian akan mendapatkan periode bebas kontribusi sampai dengan akhir periode ke-20 (10 tahun bayar kontribus, 10 tahun kemudian memasuki periode bebas kontribusi.

Manfaat yang didapatkan :

• Total 100% santunan meninggal dunia ditambah nilai tunai akan diberikan setelah pengajuan klaim disetujui.
• Total 300 % santunan meninggal dunia akibat kecelakaan (umur peserta yang meninggal dunia sebelum usia 70tahun) ditambah nilai tunai akan diberikan setelah pengajuan klaim disetujui.
• Total 400% santunan meninggal dunia akibat kecelakaan ditambah nilai tunai (umur peserta yang meninggal dunia sebelum usia 70tahun) selama ramadan sampai 2 minggu setelahnya.
• Nantinya jika diakhir periode (20 tahun), peserta PRUCinta masih hidup, akan dibayarkan sebesar 100% nilai tunai.
  
  

Selain manfaat yang didapatkan, nasabah akan mendapatkan tambahan 10% nilai tunai dari total kontribusi dan dibayarkan saat jatuh tempo, apabila melakukan setiap submit hingga transaksi melalui digital. Berikut kegiatan submit hingga transaksi digital agar mendapatkan special benefit :

• e-Submission.
• e-Policy.
• Selalu e-Transaction Statement.
• Selalu Autodebit rekening tabungan/kartu kredit.
• Tidak pernah lapsed.

Keuntungan lainnya yang bisa didapatkan nasabah jika membayar kontribusi secara tahunan dan dibayar dimuka, akan dapat free 1 bulan (nasabah hanya membayar kontribusi selama 11 bulan). Perlindungannya tetap sama yaitu selama 20 tahun, namun bayarnya lebih hemat 1 bulan.

Konsep dari Asuransi syariah ini berbagi resiko, ilustrasinya begini : Semua peserta meletakkan uang kontribusinya ke dalam kantong yang bernama Dana Tabarru, Prudential perannya sebagai pengelola Dana Tabarru (menangani peserta baru, mengelola klaim dari peserta,dll). Nah, jika jarang yang ada klaim, atau para peserta pada sehat semua, maka Dana Tabarru akan jadi surplus (konsep yang berbagi resiko), para pemegang polis nantinya akan mendapatkan pembagian hasil 80%. Sederhananya untuk penghitungan jika terjadi kondisi surplus.

Surplus underwriting :

80% untuk Pemegang Polis.

10% untuk Dana Tabarru.

10% untuk Pengelola.



PRUCinta ini bisa dijadikan wakaf, yaitu Wakaf Hidup dan Wakaf Mati :

• Wakaf hidup : Dilakukan saat manfaat Jatuh Tempo di akhir tahun ke 20 dibayarkan (berupa Nilai Tunai).
• Wakaf wasiat : Dilakukan saat Santunan Asuransi dan atau Nilai Tunai dibayarkan .

Untuk pembelian PRUCinta langsung ke agen Prudential Indonesia yang bersertifikat, bahkan untuk menjual PRUCinta harus memiliki sertifikat syariah. Dengan hadirnya Asuransi Syariah PRUCinta ini sebagai bentuk cinta dengan cara melindungi keluarga tercinta.