Hobi Jadi Bisnis, Bagaimana Memulainya?
menemukan ide |
Memulai bisnis memang gampang – gampang susah, tapi bukan berarti menyerah duluan sebelum memulai, harus berani untuk memulai, berani melangkah, meskipun nanti bertemu dengan tantangan, harus siap mental dan pikiran.
Bagaimana caranya mulai berbisnis? Ada yang bilang mulailah dari hal yang terdekat, melihat peluang. Bagaimana jika lebih dipermudah, yaitu memulai bisnis dari hobi yang sedang digeluti. Pemikiran sederhananya, jika diri sendiri memiliki hobi yang tekun dilakukan, pastinya akan ada orang lain yang memiliki hobi yang sama, akan ada satu komunitas hobi yang sedang digeluti, berarti ada target market yang nantinya menjadi peluang bisnis.
Memikirkan hobi jadi bisnis memang sering kali terlintas begitu saja di pikiran saya. Karena sering beli produk perawatan dan makeup kemudian mengulasnya di blog, ternyata ada beberapa teman yang tertarik untuk membeli produk yang saya ulas, kemudian tercetus untuk memulai bisnis dari hobi yang doyan mengoleksi produk perawatan dan makeup. Waktu itu sebagai dropshiper saja, beli untuk teman yang nitip dan beli untuk diri sendiri atau untuk persediaan untuk pekerjaan merias.
Dari situ timbul keinginan untuk berbisnis kosmetik dan perawatan wajah, daripada hanya dipakai sendiri lebih baik dikembangkan menjadi bisnis yang menjanjikan. Langkah awal memang membuat deg – degan, kekhawatiran selalu ada, namun jika tidak berani melangkah, pasti tidak akan pernah tahu apa yang terjadi ke depannya. Berikut persiapan saya untuk mengubah hobi menjadi bisnis :
Memantapkan Hati Untuk Serius Berbisnis
Jika hobi ingin dijadikan bisnis, harus totalitas dan paham dengan segala risikonya. Yang dulu hobi hanya mengisi waktu luang, sekarang berubah jadi bisnis harus mendapatkan perhatian yang ekstra apalagi saat memulainya. Perlu pertimbangan matang, sudah paham risikonya jika kelak hobi menjadi sesuatu yang serius.
Awal mulanya, sayapun butuh berhari – hari untuk memantapkan hati, memahami kondisinya jika suatu saat hobi yang ditekuni menjadi bisnis akan merasakan rasa penat atau lelah, tidak semenyenangkan saat melakukannya tanpa beban, harus memiliki target keuntungan sekian setiap bulannya.
Kembali lagi ke cara berpikir, karena selama ini saya sangat menikmati dunia kecantikan, dan diawali dengan sharing produk di blog dan youtube, terasa menyenangkan berbagi ilmu, dari dulu juga sudah menikmati kerepotan membuat materi, menyiapkan peralatan hinga optimasi blog. Memang lelah, namun mendapatkan feedback atau jika pembaca merasa terbatu dengan postingan atau video saya, rasanya bangga tak terkira. Nah, nantinya saya akan berjualan sekaligus sharing, layaknya soft selling, mungkin juga akan diselingi hard selling.
Jika teman – teman kelak merasa kesulitan atau penat, memang sebaiknya menemukan hobi yang benar – benar hobi, tidak dijadikan bisnis. Jika penat dengan bisnis, dapat meluangkan waktu dengan menjalankan hobi baru yang mampu menyegarkan pikiran.
Manajemen Waktu.
24 jam harus mampu dimanfaatkan dengan baik antara bisnis, keluarga, waktu dengan pasangan atau untuk diri sendiri. Bisnis memang mengasyikkan juga sudah mengetahui ritme keseharian, meskipun sibuk namun keluarga tetaplah menjadi prioritas utama.
Sebelum menjalani hari, tulislah daftar kegiatan, pilihlah kegiatan yang mendesak untuk dikerjakan segera mungkin, dan membuat SOP untuk bisnis agar 24 jam tidak melulu digunakan untuk bisnis, kapan waktu operasional toko online (mencatat, mempromosikan, dll), kapan waktu untuk mengirim barang, semua harus tertata rapi sesuai SOP sehingga tidak menggangu jadwal lainnya.
Keuangan Pribadai Dipisahkan Dengan Keuangan Bisnis.
Penting sekali untuk mencatat keuangan bisnis dengan memisahkan catatan keuangan keluarga atau pribadi, demi terciptanya keuangan yang sehat. Memisahkan catatan akan mempermudah untuk mengembangkan bisnis, akan mengetahui produk yang permintaannya meningkat, atau produk yang kurang peminat, menyiapkan budgeting untuk promosi produk, menghitung keuntungan dan lain sebagainya harus terpisah.
Mencatatnya dimulai dengan mencatat modal, kemudian dilanjutkan dengan catatan pembelian, penjualan, stok barang dan catatan akan berkembang sesuai dengan kebutuhan saat menjalani bisnis.
Pengetahuan Tentang Produk yang Dijual.
Mejual barang tidak hanya “yang penting laris”, namun juga memberikan edukasi kepada pelanggan. Seperti yang saya sering lakukan, menjual produk kecantikan memang gampang gampang susah, selalu mengedukasi tentang produk kecantikan yang aman, yaitu terdaftar di BPOM, mengetahui perbedaan produk asli atau palsu. Memberikan harga yang wajar, tidak jauh dari harga pasaran, kecuali memang sedang promo, namun tetap memberikan harga ada batasan harga terendah dan tertinggi.
Memberi tahu fungsi dan manfaat produk yang dibeli, jenis kulit yang cocok dengan produk yang dibeli, dan berbagai info produk yang harus dan wajib diketahui oleh pembeli.
Untuk mendapatkan produk, memilih supplier karena ingin mendapatka harga murah yang nantinya akan dijual kembali. Harga murah dan mudah untuk bertransaksi. Ribuan barang untuk menunjang bisnis tersedia semuanya.
Menganalisa
Analisa penting untuk memulai maupun ketika bisnis sedang berjalan, analisa dapat dilakukan dari hal yang sederhana terlebih dahulu, misalnya memasarkan produk yang akan dijual, melalui media apa. Media sosial yang sering dijadikan untuk berjualan dan mengembangkan bisnis, analisa media sosial yang akan dioptimasi. Menyiapkan foto produk yang keren untuk dijual di instagram. Di era digital ini semakin mudah untuk memasarkan produk.
Bergabung di dalam komunitas juga akan menambah ilmu dalam berbisnis, membangung jaringan yang saling mendukung. Komunitas sangat berpengaruh bagi saya untuk memulai bisnis, komunitas yang saya ikuti merupakan anggota yang memang sudah lebih dahulu bergelut di dunia bisnis, para anggota sering sharing tentang kegiatan bisnisnya, jadi yang masih pemula seperti saya sangat terbantu dan malah semakin semangat untuk berbisnis di bidang kecantikan.
Mulailah dengan langkah awal yang sederhana, menyiapkan mental dan doa untuk memulai bisnis, serta dibutuhkan dorongan semangat dari orang - orang sekitar. Yuk, memulai bisnis dari sekarang!
Posting Komentar untuk "Hobi Jadi Bisnis, Bagaimana Memulainya?"
Maaf moderasi terlebih dahulu, karena banyak spam. Terimakasih yang sudah berkomentar :)