Resolusiku di tahun 2018
resolusi |
Tahun 2017, tahun yang tak terduga.
Aku orangnya cenderung mengerjakan sesuatu sesuai dengan jadwal, nggak heran juga sih kalau punya daily planner, blog planner yang sudah ditulis dengan rapi, biasanya jadwal untuk seminggu sudah diisi semua. Tapi di tahun ini nggak terlalu kaku – kaku amat dengan jadwal, biar nggak stress aja kalau tiba – tiba nggak sesuai dengan jadwal, yang terpenting ada jadwal untuk kegiatan utama.
Tiba – tiba rutinitasku “terusik”! pertengahan tahun ini, kira – kira bulan Juni – Juli, santer terdengar pembicaraan kalau aku mau diajak jadi perias sama kakak ipar, aku sih nggak anggap itu omongan serius, mungkin aja cuma becandaan atau basa – basi doang. Eh, ternyata nggak hanya kakak iparku yang bahas tentang itu, ortuku juga. Waduh! Aku benar – benar nggak ada basic perias, sehari – hari hanya pakai bedak plus lip tint.ππππ
Dengan pertimbangan dan berunding tentang ini – itu, akhirnya aku mau juga deh jadi perias, dengan hati yang masih belum yakin, “Beneran nih mau jadi perias?”π, ragu – ragu karena sadar dengan kemampuan diri sendiri, jangan serakah ah jadi orang, itu bukan bidangmu, kasih orang lain saja, masih banyak saudara kakak ipar yang mau jadi perias, dan mereka ada basic, lah aku malah nggak ada basic sama semakli! π
π
Tapi, pemikiranku yang lain berkata, mumpung ada kesempatan, mencoba hal yang baru, seseorang yang ahli pasti berawal dari orang yang masih awam, terus mengasah diri dan tekun, pasti bisa.π
Awal terjun ke “lapangan” saat ada pernikahan di Sidoarjo yang lokasinya nggak jauh dari rumah. Aku nggak langsung ngerias, tugasku hanya kasih pelembab, foundation dan bedak tabur, itu saja. Beberapa kali berlatih, dan akhirnya beli peralatan make up lengkap yang kalau ditotal sudah jutaan yang aku keluarkan. Bukti kalau serius menjalani bidang yang benar – benar baru.πͺπͺ
Karena aku orangnya yang “saklek”, sama persis yang diajarkan, berasa bingung sendiri ketika berada “di lapangan” yang sesungguhnya. Setiap orang berbeda – beda bentuk alisnya, bentuk pipinya, bentuk hidungnya. Sementara aku saat latihan, hanya belajar di satu model aja.π
Memang ada aturan dasar saat ngerias, tapi kan ya harus pintar improvisasi dengan bentuk wajah yang berbeda, ngerias remaja dengan orang tua yang sudah sepuh atau keriput tentu saja beda, sungguh menantang diriku yang belum terbiasa dengan kejutan dan improvisasi.π
Pujian, kritikan bahkan dimarahi sudah biasa, kadang ada moment yang bikin “down”πππ«π, bukan karena dapat omongan yang nyelekit, tapi malu aja atau takut kalau nama kakak ipar jadi jelek, kalau aku sih menganggap kritikan atau bahkan omongan nyinyir cukup dihempas manjaaahπ, tinggal tidur atau makan, trus lanjut belajar lagi. Alhamdulillah, lama – kelamaan banyak yang suka dengan hasilku, tapi tetap harus banyak berlatih, nggak boleh berpuas diri. Kemudian mulai berkreasi dengan make up di wajah sendiri, mulai suka dengan make up karakter.π
Ini dia resolusiku di tahun 2018.
Kalau mengerjakan sesuatu dengan hati, rasanya tuh nggak ada capeknya, bawaannya seneng mulu. Selain jadi perias, akhirnya juga fokus ke beauty blogger, tujuannya sih untuk branding, hobi dan kerjaan sama – sama saling melengkapi. Agar orang percaya kalau aku perias, ya caranya ngeblog dengan konten beauty, upload di instagram hasil make up maupun foto dengan tema beauty, berusaha juga untuk vlog. Begitu juga dengan kerjaan perias, butuh promosi juga agar banyak yang pakai jasa tempatku bekerja, wedding organizer. Promosi yang efektif ya melalui blog, social media dan youtube.
Dengan semakin mendalam dan seriusnya aku belajar make up, tahun 2018 memiliki resolusi untuk menjadi Make up artist professional *aamiin*π. Pengin terus berkembang dengan keahlian make up, punya klien sendiri karena selama ini, dapat klien masih dari tempatku bekerja. Selain mengasah teknik make up dan memperbanyak praktik, aku juga harus bisa memperbanyak silaturahmi dan relasi dengan orang - orang yang satu bidang denganku maupun yang di luar bidang, ya namanya rezeki, nggak tau kan datang darimana.
A goal without a plan is just a wish
Kendala saat jadi perias, yaitu memakan waktu yang lama, perias harus hadir 2 – 3 jam sebelum jadwal yang sudah ditentukan, ngerias satu orang biasanya memakan waktu 5 - 10 menit, kadang pegang lebih dari lima orang. Setelah ngerias biasanya nggak langsung pulang, tapi bantu - bantu juga pengantin yang mau ganti baju untuk yang kedua kali (temu manten dan resepsi bajunya ganti). Ya bisa dibilang, berangkat jam 12 siang, pulang jam 8 malam. Badan juga kadang ngedrop karena memang terus - menerus ya ngeriasnya, seneng tapi lupa waktu, lupa kalau belum makan atau telat makan, cuaca yang awalnya panas tiba - tiba, hujan. Kalau badan sudah minta jatah untuk istirahat, langsung aja deh minum obat dan istirahat yang cukup, setelah badan agak enak'an, melakukan olahraga dengan cara jalan pagi sekitar perumahan dan minum vitamin untuk masa penyembuhan.
memilih olaharag bersepeda pada masa penyembuhan agar badan benar - benar fit |
Theragran - M memiliki kegunaan untuk membantu memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral pada masa penyembuhan setelah sakit. Tiap tablet salut gula Theragran - M mengandung :
Vitamin
- A (sebagai asetat).
- D (cholekalsiferol).
- B1 (tiamina mononitrat).
- B2 (riboflavina).
- B6 (piridoksina hidroklorida).
- B12 (sianokobalamina).
- Niasinamida.
- Kalsium Pantotenat.
- C (sebagai natrium askorbat).
- E (sebagai dl-alfatokoferil asetat).
Mineral
- Iodium (sebagai kalium iodida).
- Besi (sebagai fumarat).
- Tembaga II (sebagai sulfat).
- Mangan II (sebagai sulfat).
- Magnesium (sebagai karbonat).
- Seng (sebagai sulfat)
*berdasarkan diet 2000 kkal.
Takaran Dosis dewasa 1 tablet sehari atau sesuai anjuran dokter.
Ingat ya temans, Theragran - M merupakan multivitamin dan mineral bukan obat, kalau sakit segera ke dokter agar segera ditangani, kemudian minum Vitamin yang bagus untuk mempercepat masa penyembuhan, seperti di Theragran - M ini, komplit vitamin dan mineralnya yang dibutuhkan oleh tubuh. Kalau sakit jangan lama - lama, agar bisa segera mewujudkan resolusi di tahun 2018, kerja keras, kerja cerdas dan badan tetap waras!
Lalu, menikah di tahun 2018 bukan resolusi? Ikh, itu sih bukan resolusi melainkan doa yang dipanjatkan setiap hari.πππ
Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Theragran-M.
Hihihihi
BalasHapusAku udah nyerah deh bikin resolusi
Udah bikin berkali-kali
Jadi selembar kertas yang terabaikan gitu aja di kamar
Akhirnya skrg lebih ke let it flow aja, tapi tetap ada targetan terdekat dan targetan jangka panjang nyaaaa
Jadi Alhamdulillah tetap produktif walau gak ada acuan tertulisnya hehehe
kalau aku bikin resolusi biar semangat, biasanya kasih reward ke diri sendiri kalau bisa mencapai resolusi :D
HapusWah aku masih blm kelar nih bikin rencana tahun 2018 nya XD
BalasHapussemoga dapat ide ya buat resolusi 2018 :D
HapusSemangat mbak untuk resolusinya. Mampir blogku jg yuk π
BalasHapusMba sari , kalau aku tipe diomelin down juga. Malah kadang nangis aku mah. Apalagi klo dimarahin depan banyak orang, dan kondisinya gak salah. Duh, benar2 kayak dilempar dari langit
BalasHapus