Setelah jalan – jalan cantik ke Tugu Pahlawan dan Museum 10 Nopember, tempat selanjutnya menuju ke
Museum Kesehatan. Sedikit cerita di balik layar “Tur 3 Museum”, Museum kesehatan ini yang menjadi hot topic, selalu dibahas di dalam grup. Ada teman yang membaca di salah satu forum online kalau museum kesehatan ini punya aura mistis, karena ada foto yang memperlihatkan media santet dan semacamnya. Bukannya pada takut, malah
excited ke
Museum Kesehatan, kalau aku ya agak galau juga, kurang nyaman kalau bahas dunia yang tak berwujud itu. Awas aja kalau beneran horor, aku nggak mau ditinggal kalau jalan ke Museum Kesehatan.
Letak dari
Museum Kesehatan di jalan Indrapura, jaraknya lumayan dekatlah dengan Tugu Pahlawan. Meskipun dekat, tapi kalau jalan kaki ya bisa bengkak tuh kaki, kayak jalan ke pelaminannya mantan gebetan *pedih*. Tiket masuk murah banget, yaitu 1.500 saja. Pada waktu tertentu, museum ini banyak pengunjungnya, bahkan rombongan anak sekolah pada nyerbu museum ini. Disarankan jangan sendirian kalau ke museum ini, apalagi membawa kenangan mantan gebetan, makin cenut – cenut.
|
sasana penyembuhan tradisonal. |
|
untuk kecantikan bagian dalam para wanita. |
Ada 2 bagian untuk menikmati Museum Kesehatan. Nah ini, sangking semangatnya cari media santet, malah lupa nama ruangan yang satunya. Ya seingatku ruang pertama tentang semacam peralatan kedokteran beserta administrasi yang jaman dulu, kedua tentang sasana penyembuhan tradisional. Ya tolonglah ya, yang tahu nama ruangan yang pertama, aku miskin daya ingat.
|
air dari beberapa "orang pintar" |
|
pengobatan santet |
Mungkin karena datangnya gerombolan plus siang hari, ekspektasi beda dengan kenyataan. Sudah siap – siap mental untuk melihat hal – hal mistis, ternyata nggak seseram yang aku duga *lah ini cari ilmu atau uji nyali* tapi tetep mengundang rasa takjub. Semua hal yang kita anggap tabu dalam hal pengobatan, ternyata masih eksis loh, mulai dari perawatan kecantikan, melahirkan hingga merawat anak, atau media pengobatan yang di luar nalar (hal mistis) terpampang nyata di sasana penyembuhan tradisional. Sasana peneymbuhan tradisional bersebelahan dengan ruangan sasana kesehatan reproduksi. Menggambarkan bagaimana ibu – ibu jaman dulu melakukan proses melahirkan *kemudian mules*, bahkan saat jaman dulu, fungsi dari kentongan adalah untuk mengingatkan agar ibu – bu untuk meminum pil KB. Keren yak, minum pil KB aja diingetin, masa kamu nggak pernah ingetin aku untuk makan *eaak*.
|
pengobatan santet |
|
sasana kesehatan reproduksi |
Di ruangan lainnya terdapat benda – benda kedokteran. Nah ini, karena tempatnya sepi dari pengunjung, malah terasa horornya di sini *lah malah pengin uji nyali*, berasa dingin aja di ruangan ini, padahal ya panas banget di luar sana atau mungkin karena masuknya sendiri – sendiri, nggak gerombolan. Agak gimana gitu karena di ruangan tersebut banyak benda – benda tua, seperti tempat duduk pasien yang mau ke dokter gigi itu loh, horor ya kalau sudah tua.
|
disambut dengan patung Ganesha |
|
benda kedokteran |
Selesai mengunjungi Museum Kesehatan, jangan langsung ngacir dulu. Narsis biar eksis jangan lupa, karena di depan museum ada semacam jalan yang lapang, biasanya diperuntukan parkiran bis, waktu ke sana banyak bunga yang warna kuning pada berguguran, bagus loh untuk selfie, jangan sampai nggak bawa kamera. Kalau sudah mulai lelah karena lapar, di depan museum ada beberapa warung yang bisa jadi pemadam kelaparan untuk sementara waktu. Meskipun asik jalan – jalan ke museum, jangan lupa beribadah, lumayan deket dengan masjid, atau mushola yang letaknya masih satu lokasi dengan museum, meskipun lebih kecil.
Jalan – jalan ke Museum Kesehatan memang di luar ekspektasi, karena rombongan yang selalu bikin ngakak, tetep seru karena ada kalian.
seru ya, aku dari kecil dibiasaakn pergi ke museum makanya aku suak dg museum
BalasHapusHahaha serem serem gimanaaa gitu emang di sini, dan ruangannya pun banyak. Sampe lupa kalo nggak dicatat.
BalasHapus